Review Artikel-Pengembangan dan Kendala dari Aspek Lingkungan Hidup


Review Artikel:

Potensi Wisata Waduk Sermo: Pengembangan dan Kendala dari Aspek Lingkungan Hidup


Penulis: Sudarmadji dan Widyastuti


Pendahuluan

Kehidupan di bumi ini, baik manusia, sumber daya alam dan lingkungan saling mempengaruhi. Setiap proses pembagunan manusia akan melibatkan sumber daya alam dan lingkungan. Pariwisata merupakan bagian dari proses pembangunan yang sangat kompleks dan rumit, sehingga memerlukan pemikiran yang sangat baik dan hati-hati karena pembangunan kepariwisataan bersifat multidimensional yang mempunyai dampak terhadap berbagai aspek kehidupan termasuk aspek lingkungan hidup.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pengembangan obyek wisata, diantaranya karakteristik area yang meliputi lokasi obyek wisata, lingkungan alam, sejarah yang berpengaruh, pola sosiokultural, ekonomi, pola landuse, dan kualitas lingkungan (Wijono, D., 2013).
Waduk Sermo merupakan waduk multiguna yang terdapat di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Waduk Sermo merupakan aset dalam pembangunan yang memiliki beberapa manfaat, diantaranya sebagai penyedia air irigasi, penyedia air baku, untuk pengembangan perikanan, sebagai obyek pariwisata, sebagai sarana pengembangan olahraga air dan menghindari banjir di daerah-daerah yang sebagian disebabkan oleh banjir Kali Serang dan anak sungai Kali Ngrancah. Sebagai aset vital pembangunan, tentunya Waduk Sermo memiliki sejarah perkembangannya.
Pendahuluan dalam artikel belum menunjukkan sejarah beroperasinya Waduk Sermo. Meskipun pada halaman 18 telah dijelaskan aspek sejarah tetapi masih sebatas nama lokasi. Bila dilihat pada pendahuluan paragraf pertama dijelaskan bahwa sejak dibangun, Waduk sermo banyak menarik wisatawan terutama wisatawan lokal. Berbagai referensi menjelaskan bahwa pembangunan bendungan Sermo merupakan salah satu komponen program IISP (Integrated Irigation Sector Project) yang pembiayaannya berasal dari APBN murni dan bantuan ADB. Studi kelayakan bendungan Sermo dilakukan oleh Mac Donald tahun 1980, dilanjutkan oleh PT. Indra Karya tahun 1985 dan 1991, dan Final Assesement of Sermo Dam dilakukan oleh ELC-Electroconsult pada tahun 1992 dengan kesimpulan Pembangunan bendungan Sermo layak ditinjau dari segi teknis dan ekonomis (http://www.pu.go.id). Selanjutnya, Waduk Sermo diresmikan oleh Presiden Soeharto 20 November 1996 silam dengan target usia operasi 50 tahun.

Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Waduk Sermo mampu menampung aliran air dari Kali Ngrancah dengan kapasitas tampungan 25 juta m3 dengan luas DAS kurang lebih 21 Km2. Secara teknis, hal tersebut berarti bahwa kerusakan lingkungan dapat dilihat dari indikasi adanya pendangkalan atau sedimentasi Waduk. Dalam artikel belum terlihat data yang menunjukan sedimentasi di Waduk Sermo. Kemudian pada Tabel 3 dipaparkan imbangan air Waduk Sermo tahun 2008-2012 terlihat ada perubahan volume air masuk dan air keluar. Jumlah Volume air keluar (Juta m3) pada Tahun 2010 seharusnya 44,66 jika melihat data volume air keluar melalui Spillway, QPDAM dan Terowongan. Reviewer belum  mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan Volume air masuk pada tahun-tahun tertentu. Apabila air hujan yang menjadi penyebab perubahan volume air masuk, perlu dijelaskan pada bulan berapa yang sering terjadi. Hal ini akan mempengaruhi dalam pengembangan obyek wisata Waduk Sermo.
Untuk kualitas air Waduk Sermo dalam artikel telah dijelaskan baik  kualitas fisik maupun kualitas kimia air, tetapi penekanan pada sumber pencemar yang akan mengakibatkan kuantitas dan kualitas air menurun belum terlihat jelas. Menurut reviewer perubahan tata guna lahan yang ada disekitar Waduk Sermo juga akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas air perairan Waduk. Sebagai contoh, penebangan pohon yang ada disekitar Waduk akan menyebabkan degradasi lahan dan akan memicu terjadinya erosi tanah dan hal ini akan ada hubungannya dengan  imbangan air Waduk Sermo.
Kunjungan wisatawan Waduk Sermo mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (Tabel 4), meskipun di tahun 2008 kunjungan wisatawan menurun, akan tetapi pada tahun 2012 meningkat sekitar 18% dari tahun 2011 dan mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kulon Progo. Dalam artikel belum terlihat jelas kelembagaan yang mengelola obyek wisata Waduk Sermo. Seperti halnya obyek wisata yang lain, biasanya ada kerjasama dengan pihak-pihak lain dalam pengelolaan lingkungan hidup atau adanya investor yang memberikan dukungan materi dalam pembangunan sarana pendukung wisata.
Hal lain yang menurut reviewer belum dibahas dalam penelitian adalah mengenai pencemaran udara yang ditimbulkan oleh adanya aktivitas wisatawan kemudian hal yang difokuskan lagi dalam artikel ini adalah penjelasan mengenai atraksi wisata yang didukung dengan data-data penelitian sebelumnya (jika ada). Penulis artikel menjelaskan potensi wisata yang ada di Waduk Sermo, seperti pemandangan yang indah, suasana yang damai dan alami serta atraksi kebudayaan yang secara rutin dilakukan, tetapi secara detail dan terstruktur atraksi yang menjadi daya tarik Waduk Sermo sebagai obyek wisata alam belum begitu jelas. Reviewer menemukan berbagai aktivitas dan atraksi yang menjadi daya tarik wisata, seperti aktivitas memancing, jogging track, downhill, wisata air tetapi penjelasannya belum begitu terstruktur. Pemahaman reviewer bahwa dalam hal mengenai potensi wisata yang perlu dijelaskan secara detail dan terstruktur adalah atraksi, amenitas, aksesibilitas, pelayanan, sumber daya manusia, kelembagaan dan target pasar.
Selain hal tersebut, ada beberapa kata yang penulis artikel lupa menghilangkannya seperti pada halaman 9 paragraf pertama baris ke 3 dan ke 4, yaitu kata “menurut”, “telah”. Pada halaman 15 paragraf pertama baris ke 4 dari bawah, ada pengurangan huruf yakni “klapa” seharusnya kelapa. Selanjutnya pada halaman 15 paragraf 3 baris ke 3 ada kekurangan tanda baca “titik” setelah kata crispy. Kemudian penggunaan huruf kecil di awal kata “Waduk Sermo” masih ditemukan pada halaman 4 baris ke 3 dari atas dan ke 7. Pada kesimpulan artikel halaman 21 terdapat salah penulisan. Pada nomor 2 yaitu kata “Wisata” seharusnya di awali huruf kecil, juga pada nomor 3 terdapat kata “obtyek” seharusnya huruf “t” dihilangkan.
Pada akhirnya reviewer harus menyampaikan ucapan terimakasih banyak atas apa yang telah dihasilkan oleh Sudarmadji dan Widyastuti melalui artikel “Potensi Wisata Waduk Sermo: Pengembangan dan Kendala dari Aspek Lingkungan Hidup”, karena artikel ini memberikan banyak pengetahuan khususnya mengenai Waduk Sermo dan mengenai dampak lingkungan yang timbul dalam pengembangan pariwisata, meskipun bukan semata-mata ditimbulkan oleh pariwisata. Reviewer juga harus menyampaikan bahwa artikel ini adalah suatu  kerja  yang  belum berakhir, khususnya mengenai pengelolaan dan pengembangan pariwisata di sekitar Waduk Sermo.

Sumber Bacaan:
Perencanaan Obyek Daya Tarik Wisata: Magister Kajian Pariwisata Universitas Gadjah Mada, 2013, Wijono, D., Yogyakarta.

Artikel     :  Sudarmadji dan Widyastuti “Potensi Wisata Waduk Sermo: Pengembangan dan Kendala dari Aspek Lingkungan Hidup”


0 komentar: