Rabu, 03 Februari 2016

Kisah Keluarga Nelayan Wakatobi


Angin Pantai berhembus ke arah darat, udara dingin di kala senja mulai merambati kolong-kolong perkampungan. Suasana di dalam rumah dan di pinggir pantai menyiratkan keinginan menikmati kebersamaan waktu makan. Wa Ama berjalan mendekati rumahnya selepas ia menambatkan perahunya di tepi pantai. Tak lama dari kejauhan, La Ane dan Wa Ambe menyusul langkah Wa Ama menuju tempat yang sama.


Tidak ada kata malas dan berpangku tangan dalam keluarga, semua bersusah payah bekerja keras demi menghidupi keinginan dan harapan hidup yang layak. La Ane kakak dari Wa Ambe adalah buruh atau kuli bangunan di pelabuhan. Sedang adiknya Wa Ambe adalah buruh lepas setelah panen rumput laut. Pekerjaan Wa Ambe ini bergantung pada waktu panen rumput laut. Selama kurang lebih 40 hari (masa panen rumput laut), Wa Ambe hanya membantu ibunya yang kerap kali mengerjakan Jalajah (anyaman bambu ukuran 2x1m seharga Rp 10.000/lembar)

Rasa penat menghinggapi tubuh mereka seketika hilang disapu aroma khas Ikan Parende dari dapur Wa Ina. Sedari sore Wa ina sudah menyiapkan hidangan Ikan Parende dan Kasoami untuk menyambut kepulangan suami dan anak-anak tercinta. Tikar mulai digelar, Wa Ambe membantu ibunya menata dan menuangkan air minum. Sambil duduk bersila, semuanya menikmati Ikan Parende dan Kasoami buatan Wa Ina. Tak perlulah bermewah-mewah, semua bahan didapatkannya di kampung halaman. Ikan kakap merah di dapatkannya dari hasil penjualan Jalajah, sedang Kasoami didapat dari kebun tak jauh dari rumahnya. 

 
Sluurrp… Wa Ama dan kedua anaknya menyeruput kuah Ikan Parende sembari menggigit liatnya kasoami. Rasa Kasoami yang tidak begitu menonjol (sedikit manis) beradu dengan asam dan gurihnya kuah Ikan Parende. Sungguh nikmat suasana kekeluargaan dan kebersamaan yang terbalut dalam masakan khas daerah asal, buah cinta kasih seorang Ibu, Wa Ina. Setiap melihat dan merasakan hidangan Ikan Parende, sosok Wa ina  seakan hadir dalam ingatan penikmat kuliner Wakatobi.


Editor: Fuad Firmansyah

0 komentar: